Minggu, 28 Agustus 2011
Jumat, 29 Juli 2011
PLATUK COY
TEJA HTC
Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!
Move your mouse to go back to the page!
Gerakkan mouse anda dan silahkan nikmati kembali posting kami!
Original design by: Tejahtc.blogspot.com - Ojelhtc.blogspot.com - Oktober 2010
Recent Post
- Cara Membuat Screensaver Dengan Css
- Kumpulan Pantun Lucu Dan Gokil Terbaru 2011
- Fasilitas Baru Bagi Pengguna Blackberry
- Cerita Sukses Pendiri, Pemilik, Pembuat Google
- Game Android Terbaru Juli 2011 | New Android Games Pack up to 3000 Games
- Kode Rahasia Aplikasi HP Android Terbaru
- Cara Membuat Link Bergoyang Dengan Javascript
- Cara membuat form komentar klasik di atas kotak komentar Blog
Putra-putri Aceh Singkil's Blog
Mutiara kata
"Dunia ini adalah perhiasan. dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah..." (HR. Muslim) banggalah pada identitasmu ukhti, bahwa kita diberi keistimewaan sebagai seorang muslimah sejati... ^_^
Minggu, 20 Maret 2011
Cerpen : Bangunkan Mesjid 1000 Menara Untukku…
“Nda…” panggilku pada Bunda sepulang sekolah. Belum ada jawaban dari Bunda. Begitu ku letakkan tas punggungku, dari kamar tidur aku lalu berjalan menuju ruang tengah.
“Nda…”ucapku sekali lagi mencari-cari dimanakah Bunda tercintaku itu.
“eh, sudah pulang Kak” balasn Bunda dengan sapaan sayang saat aku melongokkan wajahku ke arahnya dari balik dinding ruang tamu.
“ooh…disini Nda rupanya,” jawabku seadanya sambil mencium tangnanya.
“kok belum ganti baju? Nah tu kaus kakinya juga “ tanyanya penuh ekspresi saat melihatku masih dengan seragam putih abu-abu plus kaus kaki.
“besok libur aja kok Nda, kan gk dipake lagi” jawabku, ku rebahkan tubuhku di dekat Fikar-adikku-yang tengah tertidur lelap, saraya sedikit memperlihatkan wajah lelahku pada Bunda.
“biarpun besok libur tetep gk boleh ngerepotin Bunda dong, kalo kotor gimana? Kan Bunda capek nyucinya. Ganti dulu ah, sayang jugakan jilbabnya, nanti kotor” perintah Bunda.
“bentar lagi ya Nda, Wahyu masih capek” jawabku sambil meregangkan tanganku. Bunda hanya tersenyum.
“belajar apa tadi kak, kok lama pulangnya?” Tanya Bunda membuka obrolan.
“biasa Nda, kalo sabtu ya belajar Sejarah sama cerita-cerita gitu lah Nda, bosen Wahyu dengarnya” jawabku.
“loh kok gitu… knapa bisa bosen? Bukannya kakak paling suka Sejarah?”
“iya sih Nda, tapi tadi bu guru cerita yang gk masuk akal Nda” ucapku.
“emangnya cerita apa bu guru?” Tanya Bunda menanggapi.
“itu loh Nda, cerita tentang keajaiban-keajaiban dunia. Wahyu suka sih waktu bu Lisa cerita itu, tapi habis cerita bu Lisa bilang, kita pasti bisa mewujudkan impian kita, apapun impian kita asal kita berusaha.” Jawabku terhenti.
“tros, masalahnya apa, kok kakak kelihatan gk puas gitu?” tanya Bunda seolah menangkap raut kesalku.
“tros ya Wahyu tanya, ‘bahkan kalo seandainya Wahyu punya impian bangun Masjid dengan seribu menara, juga ya bu?’, eh bu Lisa tetep jawab bisa. Kan mustahil yan Nda?” jelasku sok tau.
“kok mustahil…” jawab Bunda tersenyum, nadanya merendah seolah paham dengan kekesalanku, sembari sesekali mengepuk-ngepuk lembut paha Fikar.
“ya kan mustahil Nda, jaman sekarang juga belum ada kan yang bangun masjid dengan seribu menara?” jawabku sok tau lagi.
“kakak… bu Lisa benar kok, knapa bu Lisa cerita tentang keajaiban dunia lalu bilang kalo semua impian dapat kita wujudkan dengan modal usaha dan tawakkal kepada Allah tentunya, ya karena dahulu kala untuk membangun sebuah bangunan yang terbuat dari batu- contohnya- juga hal yang mustahil. Apa lagi membangun Candi Bororbudur, Piramid, Tembok Besar Cina,Taj Mahal dan masih banyak lagi” jawab Nda terputus, membuatku penasaran.
“tapi Nda, yang bangunkan orang-orang luar negri Nda?” tanyaku polos, maklumlah…aku masih anak sekolah, tingkat SMA kalo kata Crisye, he he.
Bunda masih tersenyum, namun kini lebih mengarahkan matanya padaku.
“jadi?” Tanya Bunda melanjutkan.
“ya kalo orang luar negri kan hebat-hebat, pinter-pinter, jadi gk mustahil dong mereka bisa bangun yang kayak gitu Nda” jawabku lagi. Sekali lagi Bunda tersenyum dengan jawabanku.
“kakak, semua manusia diciptakan sama, hanya usahalah yang menyebabkan manusia itu berbeda-beda. Ada yang pandai ada juga yang bodoh, ada yang sukses tetapi ada juga yang gagal” jawab Bunda bijak.
“tapi Nda, banyak kok guru Wahyu yang bilang kalo orang-orang luar negri tu lebih hebat dari pada orang Indonesia” jawabku tak kalah. Senyum Bunda kembali mengembang.
“di Indonesia juga banyak kan orang-orang hebat?” jawab Bunda.
“juga banyak bangun-bangunan megah yang dibangun oleh orang-orang Indonesia sendiri. Coba lihat keajaiban dunia yang ada di Indonesia…” ucap Bunda.
“Candi Borobudur ya Nda” jawabku. Bunda mengangguk membenarkan.
“ salah satunya… Apa yang bangun juga orang luar negri kak?” tanyanya, aku tak bisa menjawab sebab aku tak tau. Hanya tarikan alis yang ku tunjukan pada Bunda sebagai tanda ketidaktahuanku.
“kakak, bangunan-bangunan yang Bunda sebutin tadi-Candi Borobudur misalnya-adalah contoh dari sekian banyak keajaiban dunia. Yang dahulu kala dibangun dengan tangan-tangan manusia tanpa dibantu dengan alat-alat canggih seperti yang ada pada jaman sekarang” jelas Bunda. Aku masih juga belum puas.
“jadi mereka bangunnya pake apa dong Nda?” tanyaku.
“untuk Candi Borobudur sendiri sekitar beberapa abad yang lalu dibuat oleh tangan-tangan para pecinta seni. Satu persatu puing-puing candi dibuat dari bebabatuan, lalu disatukan sedemikian rupa. Bayangkan, bebatuan yang begitu besar lalu mereka ubah menjadi bentuk-bentuk yang begitu indah, kemudian dirangkai hingga menjadi seperti sekarang ini hanya dengan tangan-tangan mereka. Mereka memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain dengan mengandalkan kekuatan tangan dan tubuh mereka. Memang pembuatannya tidak dalam waktu singkat, tapi itu membuktikan bahwa dengan kesungguhan dan tekad yang kuat kita bisa mewujudkan impian kita” Jawab Bunda.
“hebat ya Nda” komentarku.
“he em. Bahkan sampai saat ini para peneliti belum bisa menyimpulkan sebenarnya dari mana bebatuan itu dibawa, bagaimana candi-candi itu dipahat, dengan apa candi-candi itu disusun…” lanjut Bunda.
“ah masak Nda?”
“itulah mengapa bu Lisa bilang ‘pasti bisa’ ya karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita berusaha dan Yang Maha Kuasa menghendakinya…” papar Bunda, lagi-lagi tersenyum sambil memandangku.
“oo, kalo kata Bu Tina ‘Nothing is impissible’ Nda… ”jawabku menirukan ucapan guru bahasa Inggrisku itu. “tapi Nda kok tau bangunan-bangunan yang dibilang sebagai keajaiban dunia Nda?” lanjutku lagi.
“ee… remeh ya sama Bunda, Bunda kan juga pernah sekolah kayak kakak” jawabnya membuatku tersenyum.
“jadi gimana dong?” lanjut Bunda.
“gimana apanya Nda?”
“emang bener kakak punya impian mau bangun masjid dengan seribu menara?” ucap Bunda sambil tersenyum dengan nada aneh seolah mengejek, matanyapun memandang ku tajam, menggoda.
“Nda kok ngejek…” ucapku malu.
“Bunda kan cuma nanyak” jawabnya kembali tersenyum. Aku meringis tak sanggup menjawab dengan benar.
“Nanti Nda, kalopun bukan Wahyu yang bangun masjid tadi, Wahyu pasti bisa punya mesjid dengan seribu menara atas nama ‘Wahyu Milatul Ulya’…” jawabku pede.
“kok bisa?” Tanya Bunda tak paham masih dengan senyum mengejek.
“bisa lah Nda. Nanti, kalo ada lelaki yang melamar Wahyu, Wahyu minta itu, dan gk boleh bertahun-tahun bangunnya, tapi satu malam aja.” jawabku.
“???” Bunda mengerutkan keningnya tak paham.
“ah Nda masak gk tau, nanti kalo ada lelaki yang melamar Wahyu, Bunda bilang aja Wahyu cuma mau menerima lamarannya kalo dia mau mbangun masjid dengan seribu menara untuk Wahyu” jawabku antusias. Bunda tertawa geli.
“dalam waktu satu malam?” Tanya Bunda meyakinkan.
“iya!” jawabku makin semangat. Tawa Bunda makin melebar :D
“ya kalo ada yang melamar, kalo gk???” Bunda makin mengejek.
“Nda kok gitu…” jawabku dengan raut sedikit merengek. Tapi tetap saja Bunda masih menertawakanku.
“kalo gk ada yang mau melamarmu, Ayah tetep akan bangun Masjid dengan seribu menara buat kakak” jawab Ayah, yang langsung menyerobot percakapan kami sekeluarnya dari ruang shalat yang bersebelahan dengan ruang tengah.
“nah…Ini baru Ayah Wahyu…” jawabku melempar pandangan kemenangan pada Bunda sambil mencium tangan ayah. He he…
“Nda…”ucapku sekali lagi mencari-cari dimanakah Bunda tercintaku itu.
“eh, sudah pulang Kak” balasn Bunda dengan sapaan sayang saat aku melongokkan wajahku ke arahnya dari balik dinding ruang tamu.
“ooh…disini Nda rupanya,” jawabku seadanya sambil mencium tangnanya.
“kok belum ganti baju? Nah tu kaus kakinya juga “ tanyanya penuh ekspresi saat melihatku masih dengan seragam putih abu-abu plus kaus kaki.
“besok libur aja kok Nda, kan gk dipake lagi” jawabku, ku rebahkan tubuhku di dekat Fikar-adikku-yang tengah tertidur lelap, saraya sedikit memperlihatkan wajah lelahku pada Bunda.
“biarpun besok libur tetep gk boleh ngerepotin Bunda dong, kalo kotor gimana? Kan Bunda capek nyucinya. Ganti dulu ah, sayang jugakan jilbabnya, nanti kotor” perintah Bunda.
“bentar lagi ya Nda, Wahyu masih capek” jawabku sambil meregangkan tanganku. Bunda hanya tersenyum.
“belajar apa tadi kak, kok lama pulangnya?” Tanya Bunda membuka obrolan.
“biasa Nda, kalo sabtu ya belajar Sejarah sama cerita-cerita gitu lah Nda, bosen Wahyu dengarnya” jawabku.
“loh kok gitu… knapa bisa bosen? Bukannya kakak paling suka Sejarah?”
“iya sih Nda, tapi tadi bu guru cerita yang gk masuk akal Nda” ucapku.
“emangnya cerita apa bu guru?” Tanya Bunda menanggapi.
“itu loh Nda, cerita tentang keajaiban-keajaiban dunia. Wahyu suka sih waktu bu Lisa cerita itu, tapi habis cerita bu Lisa bilang, kita pasti bisa mewujudkan impian kita, apapun impian kita asal kita berusaha.” Jawabku terhenti.
“tros, masalahnya apa, kok kakak kelihatan gk puas gitu?” tanya Bunda seolah menangkap raut kesalku.
“tros ya Wahyu tanya, ‘bahkan kalo seandainya Wahyu punya impian bangun Masjid dengan seribu menara, juga ya bu?’, eh bu Lisa tetep jawab bisa. Kan mustahil yan Nda?” jelasku sok tau.
“kok mustahil…” jawab Bunda tersenyum, nadanya merendah seolah paham dengan kekesalanku, sembari sesekali mengepuk-ngepuk lembut paha Fikar.
“ya kan mustahil Nda, jaman sekarang juga belum ada kan yang bangun masjid dengan seribu menara?” jawabku sok tau lagi.
“kakak… bu Lisa benar kok, knapa bu Lisa cerita tentang keajaiban dunia lalu bilang kalo semua impian dapat kita wujudkan dengan modal usaha dan tawakkal kepada Allah tentunya, ya karena dahulu kala untuk membangun sebuah bangunan yang terbuat dari batu- contohnya- juga hal yang mustahil. Apa lagi membangun Candi Bororbudur, Piramid, Tembok Besar Cina,Taj Mahal dan masih banyak lagi” jawab Nda terputus, membuatku penasaran.
“tapi Nda, yang bangunkan orang-orang luar negri Nda?” tanyaku polos, maklumlah…aku masih anak sekolah, tingkat SMA kalo kata Crisye, he he.
Bunda masih tersenyum, namun kini lebih mengarahkan matanya padaku.
“jadi?” Tanya Bunda melanjutkan.
“ya kalo orang luar negri kan hebat-hebat, pinter-pinter, jadi gk mustahil dong mereka bisa bangun yang kayak gitu Nda” jawabku lagi. Sekali lagi Bunda tersenyum dengan jawabanku.
“kakak, semua manusia diciptakan sama, hanya usahalah yang menyebabkan manusia itu berbeda-beda. Ada yang pandai ada juga yang bodoh, ada yang sukses tetapi ada juga yang gagal” jawab Bunda bijak.
“tapi Nda, banyak kok guru Wahyu yang bilang kalo orang-orang luar negri tu lebih hebat dari pada orang Indonesia” jawabku tak kalah. Senyum Bunda kembali mengembang.
“di Indonesia juga banyak kan orang-orang hebat?” jawab Bunda.
“juga banyak bangun-bangunan megah yang dibangun oleh orang-orang Indonesia sendiri. Coba lihat keajaiban dunia yang ada di Indonesia…” ucap Bunda.
“Candi Borobudur ya Nda” jawabku. Bunda mengangguk membenarkan.
“ salah satunya… Apa yang bangun juga orang luar negri kak?” tanyanya, aku tak bisa menjawab sebab aku tak tau. Hanya tarikan alis yang ku tunjukan pada Bunda sebagai tanda ketidaktahuanku.
“kakak, bangunan-bangunan yang Bunda sebutin tadi-Candi Borobudur misalnya-adalah contoh dari sekian banyak keajaiban dunia. Yang dahulu kala dibangun dengan tangan-tangan manusia tanpa dibantu dengan alat-alat canggih seperti yang ada pada jaman sekarang” jelas Bunda. Aku masih juga belum puas.
“jadi mereka bangunnya pake apa dong Nda?” tanyaku.
“untuk Candi Borobudur sendiri sekitar beberapa abad yang lalu dibuat oleh tangan-tangan para pecinta seni. Satu persatu puing-puing candi dibuat dari bebabatuan, lalu disatukan sedemikian rupa. Bayangkan, bebatuan yang begitu besar lalu mereka ubah menjadi bentuk-bentuk yang begitu indah, kemudian dirangkai hingga menjadi seperti sekarang ini hanya dengan tangan-tangan mereka. Mereka memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain dengan mengandalkan kekuatan tangan dan tubuh mereka. Memang pembuatannya tidak dalam waktu singkat, tapi itu membuktikan bahwa dengan kesungguhan dan tekad yang kuat kita bisa mewujudkan impian kita” Jawab Bunda.
“hebat ya Nda” komentarku.
“he em. Bahkan sampai saat ini para peneliti belum bisa menyimpulkan sebenarnya dari mana bebatuan itu dibawa, bagaimana candi-candi itu dipahat, dengan apa candi-candi itu disusun…” lanjut Bunda.
“ah masak Nda?”
“itulah mengapa bu Lisa bilang ‘pasti bisa’ ya karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita berusaha dan Yang Maha Kuasa menghendakinya…” papar Bunda, lagi-lagi tersenyum sambil memandangku.
“oo, kalo kata Bu Tina ‘Nothing is impissible’ Nda… ”jawabku menirukan ucapan guru bahasa Inggrisku itu. “tapi Nda kok tau bangunan-bangunan yang dibilang sebagai keajaiban dunia Nda?” lanjutku lagi.
“ee… remeh ya sama Bunda, Bunda kan juga pernah sekolah kayak kakak” jawabnya membuatku tersenyum.
“jadi gimana dong?” lanjut Bunda.
“gimana apanya Nda?”
“emang bener kakak punya impian mau bangun masjid dengan seribu menara?” ucap Bunda sambil tersenyum dengan nada aneh seolah mengejek, matanyapun memandang ku tajam, menggoda.
“Nda kok ngejek…” ucapku malu.
“Bunda kan cuma nanyak” jawabnya kembali tersenyum. Aku meringis tak sanggup menjawab dengan benar.
“Nanti Nda, kalopun bukan Wahyu yang bangun masjid tadi, Wahyu pasti bisa punya mesjid dengan seribu menara atas nama ‘Wahyu Milatul Ulya’…” jawabku pede.
“kok bisa?” Tanya Bunda tak paham masih dengan senyum mengejek.
“bisa lah Nda. Nanti, kalo ada lelaki yang melamar Wahyu, Wahyu minta itu, dan gk boleh bertahun-tahun bangunnya, tapi satu malam aja.” jawabku.
“???” Bunda mengerutkan keningnya tak paham.
“ah Nda masak gk tau, nanti kalo ada lelaki yang melamar Wahyu, Bunda bilang aja Wahyu cuma mau menerima lamarannya kalo dia mau mbangun masjid dengan seribu menara untuk Wahyu” jawabku antusias. Bunda tertawa geli.
“dalam waktu satu malam?” Tanya Bunda meyakinkan.
“iya!” jawabku makin semangat. Tawa Bunda makin melebar :D
“ya kalo ada yang melamar, kalo gk???” Bunda makin mengejek.
“Nda kok gitu…” jawabku dengan raut sedikit merengek. Tapi tetap saja Bunda masih menertawakanku.
“kalo gk ada yang mau melamarmu, Ayah tetep akan bangun Masjid dengan seribu menara buat kakak” jawab Ayah, yang langsung menyerobot percakapan kami sekeluarnya dari ruang shalat yang bersebelahan dengan ruang tengah.
“nah…Ini baru Ayah Wahyu…” jawabku melempar pandangan kemenangan pada Bunda sambil mencium tangan ayah. He he…
Langgan: Poskan Komentar (Atom)
NARUTO MIX BRASIL
Ajude o Japão, para saber mais sobre essa causa nobre acesse Ajude o Japão, clique aqui e saiba mais.
quarta-feira, 9 de março de 2011
Não pude evitar
Observe a imagem:
Viu algo engraçado????
AGORA OLHE ESSA AQUI:
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Só falta o cara cair em cima dela ahsuahu'
Foi mal não pude evitar
2 comentários:
-
- kkkkkkkkkkkk' cara o blog ta mto bom, continue assim... só tenta dar uma organizada melhor nas coisas...
- 9 de março de 2011 11:19
- narutomix disse...
- vlw cara.... sou desorganizado em tudo ahsuahsu' vou tentar dar uma arrumada algum dia...
- 9 de março de 2011 11:20
Assinar: Postar comentários (Atom)
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Poskan Komentar